Cari Blog Ini

Selasa, 31 Agustus 2010

Penantian Panjang

kenapa aku menangiz?
kenapa hatiku teraza amat luka?
kenapa tak sedikitpun kau fahami kesakitanku?
ku menangiz, terluka, tersikza semua kar`namu
hanya kar`na ku jauh darimu
hanya kar`na jarak yang begitu luas terbentang
kau lukai jiwa ini
jiwa yang begitu mencintaimu
jawablah tanya hatiku
apa selama ini aku selalu membuatmu suzah?
apa ku meninggalkanmu saat yang lain tak peduli padamu?
apa ku hanya duduk diam saat kau terluka?
apa ku hanya tersenyum saat kau terluka?
apa ku tak pernah menangiz saat kau sakiti?
apa ku tak setia dan tak pernah menuruti inginmu?
apa ku tak sabar menghadapimu dengan semua makian dan cacianmu padaku setiap kau bermasalah dengan orang lain?
apa ku tak pernah merelakan kau bersama seseorang saat pertama kita bersama dahulu?
apa ku pernah menentang orangtuamu dan menyakiti mereka dengan kata kataku bahkan menyuruhmu pergi dari mereka saat mereka menyakitimu?
apa ku tak pernah mengingatkanmu akan ALLAH di setiap langkah kakimu?
tak pernah biza kau jawab semua itu kar`na yang ku pertanyakan jawaban dari ucapanmu sangat bertentangan dengan hati nuranimu
ku ikhlaz bila kau jujur padaku namun bukan begini caranya kau perlakukanku
ikhlaz melepazmu bila kau bahagia dengan pilihanmu, bahagia dengan semua keputusanmu
meski itu sangat menyakitiku begitu dalam
kenapa kau tega memperlakukan hatiku seperti ini setelah kau dapat semua yang kau mau?
dimana hati nuranimu saat kau melukaiku?
kau berusaha tampil sempurna didepan semua dan menjadikan dirimu adalah korban kelakuanku
dan mereka semua percaya bahwa akulah yang membuat kau begitu
pembunuhan akan karakterku di depan semua membuatku tak berarti untuk siapapun
namun aku mengerti dan harus mengalah padamu, ku ikhlaskan semua kau lakukan padaku
dan berharap hanya karma akan semua yang mampu menyadarkanmu
ku akan terus menantimu meski ku tak pernah apa penantianku akan dirimu sia sia atau berujung bahagia
ku hanya ingin kau tahu bahwa ku sangat mencintaimu sampai kapanpun hingga kelak dunia tak lagi bermentari, hingga dunia ini tak lagi berpelangi
kembalilah sebelum akhirnya semua menjadi terlambat, sebelum akhirnya kita dipisahkan oleh keadaan dan perbedaan alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar